Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah sungkeman atau meminta maaf kepada orang tua, silaturahmi dan open house/buka pintu/mengajak datang untuk bermaaf-maafan di hari lebaran idul Fitri.


Cerita bersambung

Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah sungkeman atau meminta maaf kepada orang tua, silaturahmi dan open house/buka pintu/mengajak datang untuk bermaaf-maafan di hari lebaran idul Fitri.

       Suasana pagi begitu tenang dari lalu lalang kendaraan karena pagi ini, pagi dihari raya, sebulan berpuasa menahan haus dan lapar, melatih kesabaran, melatih kejujuran, merasa di awasi Allah SWT, menahan marah,beribadah dan sembahyang tarawih sebulan dengan siraman agama. Pagi ini begitu cerah, semua berkumpul setelah mudik atau balik kampung berjumpa sanak saudara untuk menjalankan silaturahmi lebaran yang fitri ini, kita semoga mendapatkan amalan fitri atau suci. Alhamdulillah tidak hujan, jarum jam terus berjalan.
            Uprin Sholeh : “ Alhamdulillah di pagi yang indah ini, saya diberi kesehatan, baju lebaran tidak perlu mahal yang penting nyaman di pakai.”
Iprin Sholehah : “ Semua pakaian sudah di gosok, saya juga pakaian lebaran tidak perlu yang mahal yang penting nyaman.”
Uprin Sholeh : “ Setelah bersih badan, sajadah dibawa dan koran mana tau ramai dan banyak orang sembahyang Idul Fitri di mesjid, jadi ketika dapat di pelataran mesjid tidak binggung mencari alas, maka saya berangkatnya agak pagi.”
Iprin Sholehah : “ Kue lebaran sudah dibuat bersama Mak, Kak Syah dan Nenek Dahsao, sudah disusun rapi dan lontong sayur sudah dibuat, gudeg ayam campur tempe dan aneka makanan tersedia di hari lebaran ini.”
Mak : “ Uprin Sholeh, siap-siaplah ke mesjid nanti kalau terlambat bisa ketinggalan.”
Uprin Sholeh : “ Iya, ,Mak.”
Mak : “ Mak, Kak Syah, dan Nenek Dahsao sudah siap-siap tinggal memasang telekung atau mukenah.”
Iprin Sholehah : “ Untung waktu pesantren kilat saya sedikit menyisihkan uang jajan untuk infak mesjid, jadi di pagi lebaran ini, mudah-mudah bisa berbagi kepada yang membutuhkan.”
Uprin Sholeh : “Saya juga.”
Mak : “Niat kan Saja beramal karena Allah SWT.”
Uprin Sholeh : “ Na am, na am, na am atau betul, betul, betul kata Mak.”
Kak Syah : “ Semoga tidak di pamerkan dan pamer.”
Uprin Sholeh : “ Terdengar di Mesjid takbiran dari tadi malam
  
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

“ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
 LAA ILAAHA ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)

 “ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
 “LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU KARIHAL KAAFIRUUN.

“ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH, WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.

” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.

Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan  segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah,  dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang karif membenci.
 Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan Dia juga mengusir musuh nabi-Nya  dengan dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puja.

Iprin Sholehah : “ Mari kita berangkat sembahyang Idul Fitri, nanti ramai.”
Uprin : “Mari .”
Mak : “ Sudah Mak kunci rumahnya.”
Uprin Sholeh : “ Apalagi bagi yang mudik balik kampung jangan lupa kunci rumahnya dengan baik.”
Iprin Sholehah : “ Dan tidak lupa mematikan gas, kompor atau api sejenisnya, jadi mudik balik kampungnya tenang.”
Kakek Dahsao : “ Itu seperti yang Nenek ajarkan.”
Uprin Sholeh ; “ Itu tema-teman kita semua sudah pada berangkat ke mesjid untuk sembahyang idul fitri.”
Iprin Sholehah : “ Mana, iya itu ada Ainun Mardiyah, Fatimah, Santrianah, Ummu Ruman, Santro, Pariadi, Husen .”
Uprin Sholeh : “Assalamualaikum, apa kabar?.. mari kita berwudhu.”
Pariadi ; “Waalaikumsalam, baik, saya sudah wudhu dari rumah sepertinya tidak batal.”
Uprin Sholeh : “ Dengan baju baru yang sederhana ini, saya sangat bersyukur yang penting hatinya baru fitrah atau suci.”
Husen : “ Memang patut kita syukuri.”
Santro : “ Nanti selesai Sembahyang Idul Fitri datanglah ke rumahku, Mak saya sudah membuat lontong ketupat sayur.”
Uprin Sholeh : “ Tentunya setelah kita sungkeman lebaran atau meminta maaf kepada yang orang tua, Mari kita sembahyang sunnah dahulu, lalu takbiran , sembahyang idul fitri dengar ceramah idul fitri dan bersalam salaman berbentuk arah melingkar.”
Mak : “Mari berwudhu dahulu,”
Iprin Sholehah ; “Iya, Mak, ini lagi sama Nenek Dahsao.”
Nenek Dahsao : “ Datang pagi – pagi, rupanya sudah agak banyak yang datang, mari kita isi shaf depan, pahalanya lebih banyak.”
Mak ; “ Lihat disebelah kanan, ada teman-teman lagi takbiran, ada Fatimah, Ummu Ruman, Santrianah, Ainun Mardiyah.”
Mak : “Marilah kita takbiran.”
Husen : “Sarungmu dan sarungku warnanya sama kalau songkokku songkok yang biasa untuk sembahyang wajib jamaah dan sembahyang tarawih.”
Uprin Sholeh : “ Berarti sama, mudah-mudahan teman yang lain juga sama.”
Uprin Sholeh ; “ Mari kita semua takbiran,”

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
“ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
 LAA ILAAHA ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)

 “ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
 “LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU KARIHAL KAAFIRUUN.

“ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH, WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.

” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.




Artiinya  :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan  segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah,  dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang karif membenci.
 Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan Dia juga mengusir musuh nabi-Nya  dengan dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puja.

Santro : “Untung tak banyak makan es dan sirup, jadi suaranya sedikit merdu.”
Uprin Sholeh : “Kita sebentar lagi Sembahyang Idul Fitri, Imamnya sudah datang dan penceramahnya juga sudah datang.”
Husen : “Iya.”
Uprin Sholeh ; “ Mari kita sembahyang Idul Fitri berjamaah.”
Uprin sholeh : “Alhamdulillah kita sembahyang Idul Fitri berjamaah dan mudah-mudahan amal kita barusan diterima Allah SWT.”
Uprin Sholeh :” Rupanya judul ceramah Idul Fitrinya tentang dengan judul “ Idul Fitri mengeratkan silaturahmi dan saling maaf memaafkan.”

Husen : “ Selesai dengan ceramah kita bersalam-salam.”
Uprin Sholeh : “ Teman yang jauhpun bisa ketemu didalam mesjid.”
Setelah selesai bersalam-salaman kami di serambi mesjid.”
Uprin Sholeh : “Dengan bersalaman dan mencium tangan ,Assalamualaikum, Kakek Unsai,Apa kabar Kakek?...”
Kakek Unsai : “Alhamdulillah baik.”
Uprin Sholeh : “ Mohon maaf lahir dan bathin.”
Kakek Unsai : “Iya, Mohon maaf lahir bathin juga.”
Kakek Unsai : “Ini Santro,Pariadi, Husen.”
Uprin Sholeh : “ Iya Kakek, itu tema-teman Uprin sholeh, InsyaAllah setelah sungkeman kepada kedua orang tua datang ketempat kakek Unsai.”
Kakek Unsai :” Datanglah lebaran ketempat kakek, kakek ada dodol nenas, wajik, kue lebaran dll.
Uprin sholeh: “ Kami permisi dahulu Kakek.”
Kakek Unsai : “Iya.”
Uprin Sholeh : “ Nanti tolong ajak teman-teman datang lebaran ya Husen?..”
Husen ;” Iya, setelah aku sungkeman kepada orang tua.”
Uprin Sholeh : “ Ustadz Ahmad, mohon maaf lahir bathin.”
Ustadz Ahmad : “Iya, mohon maaf lahir bathin juga.”
Uprin Sholeh ; “Datanglah kerumah, Ustadz.”
Ustad Ahmad : “ Setelah sungkeman sama kedua orang tua, Ustadz.”
Iprin Sholehah : “ Mohon maaf lahir bathin Ustadz.”
Ustadz: “ Iya, mohon maaf lahir bathin juga, tadi ustadz juga sudah jumpa dengan Mak dan Nenek Dahsao.”
Husen :”Mari kita pulang.”
Iprin Sholehah :” Mari kita pulang, makan gudeg ayam campur tempe dan lontong sayur.
Uprin Sholeh : “Akhirnya saya sampai kerumah, Mak bersama Kak Syah dan saya bergoncengan dengan Nenek Dahsao .”
Mak : “Akhirnya kita bisa menunaikan sembahyang idul fitri di mesjid, mari kita masuk rumah.”
Kakek Dahsao : “Uprin sholeh dan Iprin sholehah, tadi banyak jumpa sama teman-teman ya.”
Uprin Sholeh : “ Iya, Nek, Uprin mendekati Nenek Dahsao dan duduk dekat Nenek dan bersungkeman,bersalaman dengan sepuluh jari dan mencium tangan Nenek, ” dihari yang fitri ini Uprin sholeh memohon maaf, ampun atas segala shilaf dan salah kepada Nenek.”
Nenek Dahsao ; “ Iya, Uprin Sholeh, Nenek juga mohon maaf lahir bathin.”
Uprin Sholeh : “Alhamdulillah sudah sungkeman dengan Nenek Dahsao.”
Iprin Sholehah : “ Dengan lembut, Iprin sholehah Sungkeman mendekati Nenek Dahsao, bersalaman dan mencium tangan Nenek, Mohon maaf lahir bathin ya Nek, kalau ada silaf kata maupun perbuatan saya minta maaf.”
Nenek : “Iya, Nenek maafkan, Mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Iprin Sholehah : “Sedikit terharu dan mengeluarkan tetesan air mata.”
Kak Syah: “Dengan lembut dan lemah gemulai, saya mau sungkeman kepada Nenek, mendekat dan bersalaman sambil mencium tangan Nenek, Selamat hari raya idul fitri ya Nek, moga panjang umur, mohon maaf lahir bathin atas segala silaf dan salah ya Nek.
Nenek : “Iya, Mohon maaf lahir bathin juga, nanti Uprin sholeh dan Iprin Sholehah sungkeman sama Mak.”
Iprin Sholehah: “ Iya Nek.”
Mak : “ Dengan lemah lembut, mendekat Nenek dan duduk, sambil bersalaman dan mencium tangan Nenek, mohon maaf lahir bathin ya Ummi atau mak atas segala salah dan silaf.”
Nenek Dahsao : “Iya, Mak juga minta maaf lahir dan bathin atas segala silaf.”
Uprin Sholeh : “ Sekarang tiba waktunya sungkeman sama Mak, dengan lemah lembut, mendekat, bersalaman dengan sepuluh jari dan mencium tangan Mak, Uprin Sholeh mahon maaf lahir dan bathin atas segala silaf dan salah.”
Mak : “ Iya, Mak pun mohon maaf lahir dan bathin atas kesilafan dan kesalahan.”
Uprin Sholeh : “Iya, mak.”
Iprin Sholehah : “Mendekat, bersalaman dan mencium tangan Mak, Iprin Sholehah mohon maaf lahir bathin atas silaf selama ini.”
Mak ; “ Iya, Mak juga mohon maaf lahir bathin.”
Kak Syah : “Mendekat, bersalaman dan mencium tangan Mak, Syah mohon maaf lahir bathin atas silaf selama ini.”
Mak ; “ Iya, Mak juga mohon maaf lahir bathin juga.”
Kak Syah : “Iya, Mak.”
Uprin Sholeh : “Mendekat, duduk dekatnya, bersalaman dan mencium tangan Kakak Syah, Mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Kak Syah: “Iya, Kakak juga mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Iprin Sholehah : “Mendekat, duduk dekatnya, bersalaman dan mencium tangan Kakak Syah, Mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah ya Kak.”
Kak Syah: “Iya, Kakak juga mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Iprin Sholehah : “Iya, Kak.”
Iprin sholehah: “Bersalaman, mohon maaf lahir bathin ya Uprin sholeh atas segala salah dan silaf.”
Uprin Sholeh: “ Iya, saya Uprin sholehpun mohon maaf lahir dan bathin atas segala silaf dan salah.”
Iprin Sholehah : Iya, kita sama –sama makan kue dan gudeg ayam campur tempe, lontong sayur dan ketupat.”
Uprin sholeh : “Mari kita makan gudeg ayam campur tempe dan lontong sayur dan ketupat, sambil menunggu teman-teman kita datang untuk lebaran dan sungkeman kepada orang tua kita.”
Uprin Sholeh : “ Alhamdulillah kami sudah sungkeman, mungkin teman-teman juga sudah sungkeman kepada orang tua dan yang lebih tua.”
Pariadi, Husen,Santro : “Assalamualaikum.”
Uprin Sholeh : “Waalaikumsalam, silakan masuk teman-teman dan duduklah, saya ambil air minum .”
Mak : “Silakan masuk rumah dan duduk, bawakan air dan teman-temannya.”
Uprin Sholeh : “Iya, Mak.”
Santrianah : “Assalamualaikum.”
Iprin sholehah : “ Silakan masuk rumah dan duduklah, didalam sudah ramai ada Pariadi, Santro dan Husen.”
Fatimah : “Ternyata sudah ada teman-teman kita.”
Ummu Ruman : “Jelbabmu bagus ya Iprin Sholehah?...”
Iprin Sholehah : “ Sama saja tidak mahal dan yang penting bisa dipakai dan menyenangkan, saya ambil air dulu ya.”
Nenek Dahsao : “Ada teman-teman Uprin sholeh dan Iprin sholehah, silakan masuk kerumah dan silakan duduk dan silakan makan kuenya.”
Santro : “Semua sudah sungkeman belum sama orang tuanya ?..”
Fatimah : “Sebelum lebaran ketempat Uprin sholeh dan Iprin Solehah kami sungkeman dahulu sama kedua orang tua dan yang lebih tua.”
Ummu Ruman : “Alhamdulillah.”
Uprin sholeh : “ Silakan makan dan minum, Alhamdulillah ada kue.”
Iprin Sholehah : “ Dodol nenas ini manis.”
Santrianah : “ Saya mau rasa dodol nenasnyalah.”
Pariadi : “Kalau saya wajik dan rengginangnya.”
Husen : “ Kalau saya sambal keripik ubi.”
Uprin Sholeh : “Silakan makan.”
Mak : “Silakan makan dan minum, rasalah kuenya.”
Fatimah : “Iya, Mak.”
Mak : “Apa ibumu nanti sore ada dirumah nanti sore mau silaturahmi lebaran kerumahmu, Fatimah?..”
Fatimah : “Ada, Mak.”
Fatimah : “ Biasanya Mak pagi sungkeman ketempat orang tua, tengah hari dah pulang.”
Iprin sholehah : “ Kalau mau tambah air minum, curahlah lagi airnya.”
Ummu Ruman : “Nanti kami curah sendiri.”
Uprin sholeh : “Mari kita makan gudeg ayam campur temped an lontong sayur dan ketupat .”
Iprin Sholehah ;” sendoknya dekat sana.”
Husen : “Alhamdulillah kita makan gudeg ayam campur tempe dll.”
Pariadi : “ Semoga berkah.”
Mak : “ Mari kita makan sama-sama.”
Fatimah : “Mari, Mak.”
Uprin Sholeh : “ Ini air minumnya.”
Pariadi : “ trima kasih Uprin Sholeh dan Iprin sholehah.”
Santro, Pariadi, Husen : “Bersalaman dan mencium tangan tangan Nenek dan Mak, mohon maaf lahir dan bathin ya Nek, Mak dan Kak Syah”
Nenek : “ Iya.”
Mak : “Iya.”
Kak Syah : “ Kamipun mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Fatimah,Ummu Ruman, Santrianah : “ Mendekat, duduk didekatnya dan bersalaman dan mencium tangan Nenek dan Mak, Kak Syah mohon maaf lahir dan bathin ya Nek, Mak dan Kak Syah.”
Nenek : “ Iya.”
Mak : “Iya.”
Kak Syah : “ Kamipun mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Santro, Pariadi, Husen : “Bersalaman dan mohon maaf lahir dan bathin ya Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah”
Uprin Sholeh : “ Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Iprin Sholehah : “Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Fatimah,Ummu Ruman, Santrianah : “Bersalaman dan mohon maaf lahir dan bathin ya Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah”
Uprin Sholeh : “ Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Iprin Sholehah : “Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Fatimah,Ummu Ruman, Santrianah, Pariadi, Husen, dan Santro : “Assalamualaikum, kami permisi, Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah ikut silaturahmi kerumah Mak kami.”
Uprin Sholeh: “ Ikutlah saya, tadi saya open house atau menyambut tamu lebaran, nanti rumah teman-teman lagi.”
Iprin Sholehah : “ Saya juga mau ikut lebaran.”

Trima kasih, setia menunggu cerita Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah lebaran, semoga bermanfaat dan menyenangkan.















Comments