BoBoiLanang dan Potren Sholeh dipagi lebaran idul fitri sungkeman kepada orang tua dan menerima silaturahmi lebaran dari teman-teman.
Cerita besambung
BoBoiLanang
dan Potren Sholeh dipagi lebaran idul fitri sungkeman kepada
orang tua dan menerima silaturahmi lebaran dari teman-teman.
Subuh
terbangun, menyongsong hari, suasana pagi lebaran biasanya begitu tenang dari
lalu lalang kendaraan karena paginya sembahyang idul fitri, hening dipagi
dihari raya.
Sebulan
berpuasa menahan haus dan lapar dan segala yang membatalkan puasa, melatih
kesabaran, melatih kejujuran, merasa di awasi Allah SWT, menahan marah, berkata
sopan dan lemah lembut, beribadah dan sembahyang tarawih sebulan dengan siraman
ceramah agama.
Pagi ini
begitu cerah, embun pagi membasahi pepohonan, sejuk, semua berkumpul bersama
keluarga setelah mudik atau balik kampung berjumpa sanak saudara untuk
menjalankan silaturahmi lebaran yang fitri ini, kita semoga mendapatkan amalan
fitri atau suci, dan hati kita jadi fitri lagi, hilang rasa hasut dan dengki.
Alhamdulillah tidak hujan, sepertinya nanti
halaman mesjid sudah sangat bersih.
BoBoiLanang
: “ Alhamdulillah di pagi yang penuh embun dan indah ini, saya diberi
kesehatan, baju lebaran tidak perlu mahal yang penting enak di pakai.”
Potren Sholeh : “ Semua pakaian sudah di rapi,
saya juga pakaian lebaran tidak perlu yang mahal yang penting di ridhoi Allah
SWT.”
BoBoiLanang : “ Segar lagi, keperluan
sembahyang idul fitri sudah di siapkan dari tadi malam seperti sarung, songkok,
baju muslim, khusus sandal yang biasa-biasa aja dulu, kalau mau lebaran baru
dipakai, bagi sandalnya yang dibelikan seseorang, kan kasian yang kasih sandal
kalau hilang, sebenarnya ke mesjid niatnya beribadah, bagi yang menukar, itu
tidak baik. Saya berangkatnya agak pagi-pagi biar dapat shaf depan pahalanya
lebih banyak.”
Potren Sholeh : “ Gudeg ayam campur tahu atau
gudeg itu campuran ayam,nangka muda,telur,tahu dikasih santan dan bumbu lalu
dikeringkan santannya, Kue lebaran sudah dibuat bersama Mak Har, Kak Jah dan Nenek
Dah, aneka makanan dan kue tersedia di hari lebaran ini.”
Mak Har: “ BoBoiLanang, siap-siaplah ke
mesjid nanti kalau terlambat dan dapat shaf belakang atau di serambi mesjid dan
pelataran mesjid.”
BoBoiLanang: “ Iya.., Mak.”
Mak Har : “ Mak, Kak Jah, dan Nenek Dah sudah
siap-siap tinggal memakai telekung atau mukenah berwarna putih lagi.”
BoBoiLanang : “ Alhamdulillah waktu pesantren
kilat saat bulan Ramadhan saya sedikit menyisihkan uang jajan sekolah untuk
infak mesjid, jadi di pagi lebaran ini, mudah-mudah bisa berbagi kepada yang
membutuhkan dan memerlukan.”
Potren Sholeh : “Alhamdulillah saya bisa
berinfak, tapi tidak boleh pamer dan pengin dipuji.”
Nenek Dah : “Niat kan saja beramal beribadah
karena Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW mengajarkan.”
BoBoiLanang : “ Na am, na am, na am atau iku
bener, iku bener, iku bener.”
Kak Jah : “ Tidak di pamerkan dan pamer
itulah yang iku bener.”
BoBoiLanang : “ Di Mesjid sudah takbiran dari
tadi malam dan di pagi yang indah ini, coba kita dengarkan .”
Potren Sholeh : “Mari kita dengarkan dan
lebih cepat menuju mesjidnya.”
اَللهُ
اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ
اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
“ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
LAA ILAAHA
ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)
“ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI
KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
“LAA
ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU
KARIHAL KAAFIRUUN.
“ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH,
WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.
” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR,
ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.
Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan
kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya,
walaupun orang-orang karif membenci.
Tidak ada Tuhan
melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan
Dia juga mengusir musuh nabi-Nya dengan
dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,
dan bagi-Nya segala puja.
BoboiLanang: “ Ayo kita berangkat sembahyang Idul Fitri,
biar dapat takbiran dan dapat shaf didepan.”
Potren Sholeh : “Ayolah.”
Mak Har : “ Sudah Mak padam semua api untuk masak tadi
dan cek sebenar-benarnya dan sudah dikunci rumahnya BoBoiLanangpun mengeceknya.”
BoBoiLanang: “ Apalagi bagi yang mudik balik kampung
jangan lupa kunci rumahnya dengan baik.”
Potren Sholeh : “ Dan tidak lupa mematikan kompor gas,
kompor atau api sejenisnya, dan minta tolong sama tetangga yang tidak mudik
untuk tolong lihat-lihat rumah tetangga biar aman. jadi mudik balik kampungnya tenang dan tidak
ragu selama perjalanan.”
Kakek Dah : “ Itu seperti yang Nenek ajarkan.”
BoBoiLanang ; “ Itu teman-teman kita semua sudah pada
berangkat ke mesjid untuk sembahyang idul fitri membawa sajadah memakai songkok
dan sarung.”
Potren Sholeh : “ Mana, iya itu ada Hasan, Aal, Fitro, Gogo,
Azzahra, Umar, Prisu, Aisyah, .”
BoBoiLanang : “Assalamualaikum?...”
Aal ; “Waalaikumsalam.”
BoBoiLanang : “ Pakaian muslim dan sarung, saya sangat
bersyukur hati saya bisa fitrah atau suci lagi dari hal-hal yang merusak hati.”
Fitro : “ Memang seharusnya kita fitrah lagi setelah
sebulan berpuasa dan besok setelahnya puasa sebanyak 6 hari dibulan syawal.”
Gogo : “ Nanti selesai Sembahyang Idul Fitri datanglah ke
rumahku, Mak saya sudah membuat lontong ketupat sayur dan dodol.”
BoboiLanang : “ Tentunya setelah kita sungkeman lebaran
atau meminta maaf kepada yang orang tua, mari kita sembahyang sunnah dahulu,
lalu takbiran , sembahyang idul fitri dengar ceramah idul fitri dan bersalam
salaman berbentuk arah melingkar.”
Mak Har : “Mari berwudhu dahulu,”
Kak Jah ; “Iya, Mak, ini lagi sama Nenek Dah.”
Nenek Dah : “ Datang pagi – pagi, rupanya sudah agak banyak
yang datang, mari kita isi shaf depan, pahalanya lebih banyak menurut hadits
nabi Muhammad SAW.”
Mak Har; “ Jah, lihat disebelahmu, ada teman-teman lagi mengikuti
takbiran, ada Azzahra, Aisyah.”
Mak Har: “Marilah kita takbiran di hari yang fitri ini.”
BoBoiLanang : “Sarungmu dan sarungku warnanya sama kalau
songkokku songkok yang biasa untuk sembahyang wajib jamaah dan sembahyang
tarawih.”
Potren Sholeh: “ Berarti sama, mudah-mudahan teman yang
lain juga sama.”
BoBoiLanang ; “ Imam mesjid sudah datang begitu juga
Penceramahnya, mari kita semua takbiran,”
اَللهُ
اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ
اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
“ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
LAA ILAAHA
ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)
“ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI
KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
“LAA
ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU
KARIHAL KAAFIRUUN.
“ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH,
WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.
” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR,
ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.
Artiinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan
kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya,
walaupun orang-orang karif membenci.
Tidak ada Tuhan
melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan
Dia juga mengusir musuh nabi-Nya dengan
dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,
dan bagi-Nya segala puja.
Umar : “Suara ku merdu.”
BoBoiLanang : “Kita sebentar lagi Sembahyang Idul Fitri,
jamaah mesjidnya sudah memenuhi shaf yang tadinya belum terisi.”
Prisu : “Iya, sajadahku sudah saya pinjamkan kepada teman
yang dapat shaf dihalaman mesjid, karena begitu ramainya.”
BoBoiLanang: “ Mari kita sembahyang Idul Fitri
berjamaah.”
Potren Sholeh : “Alhamdulillah kita sembahyang Idul Fitri
berjamaah dan mudah-mudahan amal kita barusan diterima Allah SWT.”
BoBoiLanang :” Rupanya judul ceramah Idul Fitrinya dengan
judul “ Di hari Idul Fitri pertahankan hati selalu fitrah atau suci.”
Gogo : “ Selesai dengan ceramah kita bersalam-salaman dan
maaf-maafan.”
Aal : “ Teman yang jauhpun dan lama tak jumpa bisa ketemu
didalam mesjid.”
Setelah selesai bersalam-salaman dan bermaaf-maafan kami
di serambi mesjid.”
BoBoiLanang : “Dengan bersalaman dan mencium tangan ,
Assalamualaikum, Kakek Saun ,Apa kabar Kakek?...”
Kakek Saun : “Alhamdulillah baik.”
BoBoiLanang : “ Mohon maaf lahir dan bathin, Kakek .”
Kakek Saun: “Iya, Mohon maaf lahir bathin juga.”
Kakek Saun : “Ini apa Aal, Prisu, Fitro, Gogo, Hasan dan
Umar?.”
BoboiLanang : “ Iya Kakek, itu tema-teman BoBoiLanang,
InsyaAllah setelah sungkeman kepada kedua orang tua datang ketempat kakek Saun.”
Kakek Saun :” Datanglah lebaran ketempat kakek, kakek ada
dodol, wajik, rengginang, keripik ubi dan pisang dan teh sirsak juga ada untuk
kesahatan, Kakek sehat karena sering mengkomsumsi the sirsak kue “.
BoBoiLanang: “ Kami permisi dahulu Kakek.”
Kakek Saun: “Iya, hati-hati dijalan.”
BoBoiLanang : “ Nanti tolong ajak teman-teman datang
lebaran ya Prisu ?..”
Prisu;” Iya, setelah aku sungkeman kepada orang tuaku.”
BoBoiLanang : “ Ustadz Muh, mohon maaf lahir bathin.”
Ustadz Muh : “Iya, mohon maaf lahir bathin juga.”
BoboiLanang ; “Datanglah kerumah, Ustadz.”
Ustad Muh: “ Setelah sungkeman sama kedua orang tua,
Ustadz.”
Ustadz: “Tadi ustadz juga sudah jumpa dengan Mak Har dan
Nenek Dah.”
Prisu :”Mari kita pulang.”
BoBoiLanang :” Mari kita pulang, makan gudeg ayam campur tahu
dan lontong sayur dan ketupat.
BoBoiLanang: “Akhirnya saya sampai kerumah, Mak bersama
Kak Jah dan saya bergoncengan dengan Nenek Dah .”
Mak : “Akhirnya kita bisa menunaikan sembahyang idul
fitri di mesjid, mari kita masuk rumah.”
Kakek Dah : “Uprin sholeh dan Iprin sholehah, tadi banyak
jumpa sama teman-teman ya.”
BoBoiLanang : “ Iya, Nek, BoBoiLanang mendekati Nenek Dah
dan duduk dekat Nenek dan bersungkeman,bersalaman dengan sepuluh jari dan
mencium tangan Nenek, ” dihari yang fitri ini BoBoiLanang memohon maaf, ampun
atas segala shilaf dan salah kepada Nenek.”
Nenek Dah ; “ Iya, BoBoiLanang, Nenek juga mohon maaf
lahir bathin.”
BoBoiLanang : “Alhamdulillah sudah sungkeman dengan Nenek
Dah.”
Kak Jah : “ Dengan lembut, Kak Jah sungkeman mendekati Nenek
Dah, bersalaman dan mencium tangan Nenek, Mohon maaf lahir bathin ya Nek, kalau
ada silaf kata maupun perbuatan saya minta maaf.”
Nenek : “Iya, Nenek maafkan, Mohon maaf lahir dan bathin
juga.”
Kak Jah : “Sedikit terharu dan mengeluarkan tetesan air
mata.”
Mak Har: “Dengan lembut, Mak saya mau sungkeman kepada
Ummi, mendekat dan bersalaman sambil mencium tangan Ummi, Selamat hari raya
idul fitri ya Ummi, moga panjang umur, mohon maaf lahir bathin atas segala
silaf dan salah ya Ummi.”
Nenek : “Iya, Mohon maaf lahir bathin juga, nanti BoBoiLanang
dan Potren sholeh sungkeman sama Mak.”
BoBoiLanang: “ Iya Nek.”
Potren Sholeh : “ Mendekat Nenek dan duduk, sambil
bersalaman dan mencium tangan Nenek, mohon maaf lahir bathin ya nek atas segala
salah dan silaf.”
Nenek Dah : “Iya, Nenek juga minta maaf lahir dan bathin
atas segala silaf.”
BoBoiLanang : “ Sekarang tiba waktunya sungkeman sama
Mak, dengan lemah lembut, mendekat, bersalaman dengan sepuluh jari dan mencium
tangan Mak, BoBoiLanang mahon maaf lahir dan bathin atas segala silaf dan
salah.”
Mak : “ Iya, Mak pun mohon maaf lahir dan bathin atas
kesilafan dan kesalahan.”
BoBoiLanang : “Iya, mak.”
Potren Sholeh : “Mendekat, bersalaman dan mencium tangan
Mak, Potren sholeh mohon maaf lahir bathin atas silaf selama ini.”
Mak ; “ Iya, Mak juga mohon maaf lahir bathin.”
Kak Jah : “Mendekat, bersalaman dan mencium tangan Mak, Jah
mohon maaf lahir bathin atas silaf selama ini.”
Mak ; “ Iya, Mak juga mohon maaf lahir bathin juga.”
Kak Jah : “Iya, Mak.”
BoBoiLanang : “Mendekat, duduk dekatnya, bersalaman dan
mencium tangan Kakak Jah, Mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Kak Jah: “Iya, Kakak juga mohon maaf lahir bathin atas
silaf dan salah.”
Potren Sholeh : “Mendekat, duduk dekatnya, bersalaman dan
mencium tangan Kakak Jah, Mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah ya Kak.”
Kak Jah: “Iya, Kakak juga mohon maaf lahir bathin atas
silaf dan salah.”
Potren Sholeh: “Iya, Kak.”
Potren Sholeh: “Bersalaman, mohon maaf lahir bathin ya
BoBoiLanang atas segala salah dan silaf.”
BoBoiLanang: “ Iya, saya BoBoiLanangpun mohon maaf lahir
dan bathin atas segala silaf dan salah.”
BoBoiLanang: Iya, kita sama –sama makan kue dan gudeg
ayam campur tempe, lontong sayur dan ketupat.”
Potren Sholeh : “Mari kita makan gudeg ayam campur tahu dan
lontong sayur dan ketupat, sambil menunggu teman-teman kita datang untuk
lebaran dan sungkeman kepada orang tua kita.”
BoBoiLanang : “ Alhamdulillah kami sudah sungkeman,
mungkin teman-teman juga sudah sungkeman kepada orang tua dan yang lebih tua.”
Aal,Umar, Prisu,Gogo, Fitro : “Assalamualaikum.”
BoBoiLanang : “Waalaikumsalam, silakan masuk teman-teman
dan duduklah,sudah lebaran kemana tadi?.., saya ambil air minum .”
Fitro : “Kami baru yang pertama ini mulai lebaran.”
Mak : “Silakan masuk rumah dan duduk, bawakan air teman-temannya.”
BoboiLanang : “Iya, Mak.”
Azzahra dan Aisyah: “Assalamualaikum.”
Kak Jah : “ Silakan masuk rumah dan duduklah, didalam
sudah ramai ada teman-teman.”
Azzahra: “Ternyata sudah ada teman-teman kita.”
Aisyah : “Jelbabmu bagus ya Kak Jah, seperti punya
Azzahra?...”
Kak Jah : “ Sama saja tidak mahal dan yang penting bisa
dipakai dan menyenangkan, saya ambilkan air dulu ya.”
Nenek Dah : “Ada teman-teman BoBoiLanang dan Potren
sholeh silakan masuk kerumah dan silakan duduk dan silakan makan kuenya.”
Hasan : “Apa semua sudah sungkeman belum sama orang
tuanya ?..”
Azzahra : “Sebelum lebaran ketempat BoBoiLanang dan Potren
sholeh kami sungkeman dahulu sama kedua orang tua dan yang lebih tua.”
Aisyah : “Alhamdulillah.”
BoBoiLanang : “ Silakan makan dan minum, Alhamdulillah
ada kue.”
Kak Jah: “ Dodol dan rengginang, keripik pisang manis.”
Azzahra : “ Saya mau rasa dodolnyalah.”
Gogo: “Kalau saya wajik dan rengginangnya.”
Fitro : “ Kalau saya sambal keripik ubi.”
BoBoiLanang: “Silakan pilih dan makan.”
Mak : “Silakan makan dan minum, rasalah kuenya.”
Aisyah : “Iya, Mak.”
Mak : “Apa ibumu nanti sore ada dirumah, nanti sore Mak
dan Kak Jah mau silaturahmi lebaran kerumahmu, Azzahra dan Aisyah?..”
Azzahra dan Aisyah : “Ada, Mak.”
Azzahra : “ Biasanya Mak pagi sungkeman ketempat orang
tua, tengah hari dah pulang.”
BoBoiLanang: “ Kalau mau tambah air minum, curahlah lagi
airnya.”
Aisyah: “Taka pa, nanti kami curah sendiri.”
BoBoiLanang : “Mari kita makan gudeg ayam campur tahu dan
lontong sayur dan ketupat .”
Kak Jah ;” Sendok dan piringnya dekat sana.”
Prisu: “Alhamdulillah kita makan gudeg ayam campur tahu
dll.”
Fitro : “ Semoga berkah.”
Mak : “ Mari kita makan sama-sama.”
Azzahra : “Mari, Mak.”
BoboiLanang : “ Ini air minumnya.”
Hasan: “ Trima kasih BoBoiLanang, Potren sholeh dan Kak
Jah.”
Prisu, Aal, Fitro, Gogo, Hasan dan Umar: “Bersalaman dan
mencium tangan tangan Nenek dan Mak, mohon maaf lahir dan bathin ya Nek, Mak
dan Kak Jah”
Nenek : “ Iya.”
Mak : “Iya.”
Kak Jah : “ Kamipun mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Aisyah, Azzahra: “ Mendekat, duduk didekatnya dan
bersalaman dan mencium tangan Nenek dan Mak, Kak Jah mohon maaf lahir dan
bathin ya Nek, Mak dan Kak Jah.”
Nenek : “ Iya.”
Mak : “Iya.”
Kak Jah : “ Kamipun mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Prisu,Aal, Fitro, Gogo, Hasan dan Umar : “Bersalaman dan
mohon maaf lahir dan bathin ya BoBoiLanang dan Potren sholeh”
BoBoiLanang : “ Saya juga mohon maaf lahir dan bathin,
selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Potren Sholeh : “Saya juga mohon maaf lahir dan bathin,
selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Azzahra, Aisyah : “Bersalaman dan mohon maaf lahir dan
bathin ya BoBoiLanang dan Potren sholeh.”
BoBoiLanang : “ Saya juga mohon maaf lahir dan bathin,
selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Potren sholeh : “Saya juga mohon maaf lahir dan bathin,
selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Prisu, Hasan, Gogo, Fitro,Aal,Umar, Azzahra dan Aisyah:
“Assalamualaikum, kami permisi, BoBoiLanang dan Potren sholeh ikut silaturahmi
kerumah Mak kami.”
BoBoiLanang: “ Ikutlah saya, tadi saya open house atau
menyambut tamu lebaran, nanti kerumah teman-teman lagi.”
Potren Sholeh : “ Saya juga mau ikut lebaran kerumah
Maknya teman-teman kita lalu ketempat Ustadz Muh dan Kakek Saun.”
Trima kasih, setia menunggu cerita BoBoiLanang dan Potren
Sholeh , Kak Jah semoga bermanfaat dan menyenangkan.
Comments
Post a Comment