BoBoiLanang dan Potren Sholeh dipagi lebaran idul fitri sungkeman kepada orang tua dan menerima silaturahmi lebaran dari teman-teman.


Cerita besambung

BoBoiLanang dan Potren Sholeh dipagi lebaran idul fitri sungkeman kepada orang tua dan menerima silaturahmi lebaran dari teman-teman.

       Subuh terbangun, menyongsong hari, suasana pagi lebaran biasanya begitu tenang dari lalu lalang kendaraan karena paginya sembahyang idul fitri, hening dipagi dihari raya.
Sebulan berpuasa menahan haus dan lapar dan segala yang membatalkan puasa, melatih kesabaran, melatih kejujuran, merasa di awasi Allah SWT, menahan marah, berkata sopan dan lemah lembut, beribadah dan sembahyang tarawih sebulan dengan siraman ceramah agama.
Pagi ini begitu cerah, embun pagi membasahi pepohonan, sejuk, semua berkumpul bersama keluarga setelah mudik atau balik kampung berjumpa sanak saudara untuk menjalankan silaturahmi lebaran yang fitri ini, kita semoga mendapatkan amalan fitri atau suci, dan hati kita jadi fitri lagi, hilang rasa hasut dan dengki.
 Alhamdulillah tidak hujan, sepertinya nanti halaman mesjid sudah sangat bersih.
            BoBoiLanang : “ Alhamdulillah di pagi yang penuh embun dan indah ini, saya diberi kesehatan, baju lebaran tidak perlu mahal yang penting enak di pakai.”
Potren Sholeh : “ Semua pakaian sudah di rapi, saya juga pakaian lebaran tidak perlu yang mahal yang penting di ridhoi Allah SWT.”
BoBoiLanang : “ Segar lagi, keperluan sembahyang idul fitri sudah di siapkan dari tadi malam seperti sarung, songkok, baju muslim, khusus sandal yang biasa-biasa aja dulu, kalau mau lebaran baru dipakai, bagi sandalnya yang dibelikan seseorang, kan kasian yang kasih sandal kalau hilang, sebenarnya ke mesjid niatnya beribadah, bagi yang menukar, itu tidak baik. Saya berangkatnya agak pagi-pagi biar dapat shaf depan pahalanya lebih banyak.”
Potren Sholeh : “ Gudeg ayam campur tahu atau gudeg itu campuran ayam,nangka muda,telur,tahu dikasih santan dan bumbu lalu dikeringkan santannya, Kue lebaran sudah dibuat bersama Mak Har, Kak Jah dan Nenek Dah, aneka makanan dan kue tersedia di hari lebaran ini.”
Mak Har: “ BoBoiLanang, siap-siaplah ke mesjid nanti kalau terlambat dan dapat shaf belakang atau di serambi mesjid dan pelataran mesjid.”
BoBoiLanang: “ Iya.., Mak.”
Mak Har : “ Mak, Kak Jah, dan Nenek Dah sudah siap-siap tinggal memakai telekung atau mukenah berwarna putih lagi.”
BoBoiLanang : “ Alhamdulillah waktu pesantren kilat saat bulan Ramadhan saya sedikit menyisihkan uang jajan sekolah untuk infak mesjid, jadi di pagi lebaran ini, mudah-mudah bisa berbagi kepada yang membutuhkan dan memerlukan.”
Potren Sholeh : “Alhamdulillah saya bisa berinfak, tapi tidak boleh pamer dan pengin dipuji.”
Nenek Dah : “Niat kan saja beramal beribadah karena Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW mengajarkan.”
BoBoiLanang : “ Na am, na am, na am atau iku bener, iku bener, iku bener.”
Kak Jah : “ Tidak di pamerkan dan pamer itulah yang iku bener.”
BoBoiLanang : “ Di Mesjid sudah takbiran dari tadi malam dan di pagi yang indah ini, coba kita dengarkan .”
Potren Sholeh : “Mari kita dengarkan dan lebih cepat menuju mesjidnya.”
  
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

“ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
 LAA ILAAHA ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)

 “ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
 “LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU KARIHAL KAAFIRUUN.

“ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH, WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.

” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.

Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan  segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah,  dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang karif membenci.
 Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan Dia juga mengusir musuh nabi-Nya  dengan dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puja.

BoboiLanang: “ Ayo kita berangkat sembahyang Idul Fitri, biar dapat takbiran dan dapat shaf didepan.”
Potren Sholeh : “Ayolah.”
Mak Har : “ Sudah Mak padam semua api untuk masak tadi dan cek sebenar-benarnya dan sudah dikunci rumahnya BoBoiLanangpun mengeceknya.”
BoBoiLanang: “ Apalagi bagi yang mudik balik kampung jangan lupa kunci rumahnya dengan baik.”
Potren Sholeh : “ Dan tidak lupa mematikan kompor gas, kompor atau api sejenisnya, dan minta tolong sama tetangga yang tidak mudik untuk tolong lihat-lihat rumah tetangga biar aman.  jadi mudik balik kampungnya tenang dan tidak ragu selama perjalanan.”
Kakek Dah : “ Itu seperti yang Nenek ajarkan.”
BoBoiLanang ; “ Itu teman-teman kita semua sudah pada berangkat ke mesjid untuk sembahyang idul fitri membawa sajadah memakai songkok dan sarung.”
Potren Sholeh : “ Mana, iya itu ada Hasan, Aal, Fitro, Gogo, Azzahra, Umar, Prisu, Aisyah, .”
BoBoiLanang : “Assalamualaikum?...”
Aal ; “Waalaikumsalam.”
BoBoiLanang : “ Pakaian muslim dan sarung, saya sangat bersyukur hati saya bisa fitrah atau suci lagi dari hal-hal yang merusak hati.”
Fitro : “ Memang seharusnya kita fitrah lagi setelah sebulan berpuasa dan besok setelahnya puasa sebanyak 6 hari dibulan syawal.”
Gogo : “ Nanti selesai Sembahyang Idul Fitri datanglah ke rumahku, Mak saya sudah membuat lontong ketupat sayur dan dodol.”
BoboiLanang : “ Tentunya setelah kita sungkeman lebaran atau meminta maaf kepada yang orang tua, mari kita sembahyang sunnah dahulu, lalu takbiran , sembahyang idul fitri dengar ceramah idul fitri dan bersalam salaman berbentuk arah melingkar.”
Mak Har : “Mari berwudhu dahulu,”
Kak Jah ; “Iya, Mak, ini lagi sama Nenek Dah.”
Nenek Dah : “ Datang pagi – pagi, rupanya sudah agak banyak yang datang, mari kita isi shaf depan, pahalanya lebih banyak menurut hadits nabi Muhammad SAW.”
Mak Har; “ Jah, lihat disebelahmu, ada teman-teman lagi mengikuti takbiran, ada Azzahra, Aisyah.”
Mak Har: “Marilah kita takbiran di hari yang fitri ini.”
BoBoiLanang : “Sarungmu dan sarungku warnanya sama kalau songkokku songkok yang biasa untuk sembahyang wajib jamaah dan sembahyang tarawih.”
Potren Sholeh: “ Berarti sama, mudah-mudahan teman yang lain juga sama.”
BoBoiLanang ; “ Imam mesjid sudah datang begitu juga Penceramahnya, mari kita semua takbiran,”

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
“ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
 LAA ILAAHA ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)

 “ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
 “LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU KARIHAL KAAFIRUUN.

“ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH, WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.

” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.


Artiinya  :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan  segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah,  dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang karif membenci.
 Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan Dia juga mengusir musuh nabi-Nya  dengan dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puja.

Umar : “Suara ku merdu.”
BoBoiLanang : “Kita sebentar lagi Sembahyang Idul Fitri, jamaah mesjidnya sudah memenuhi shaf yang tadinya belum terisi.”
Prisu : “Iya, sajadahku sudah saya pinjamkan kepada teman yang dapat shaf dihalaman mesjid, karena begitu ramainya.”
BoBoiLanang: “ Mari kita sembahyang Idul Fitri berjamaah.”
Potren Sholeh : “Alhamdulillah kita sembahyang Idul Fitri berjamaah dan mudah-mudahan amal kita barusan diterima Allah SWT.”
BoBoiLanang :” Rupanya judul ceramah Idul Fitrinya dengan judul “ Di hari Idul Fitri pertahankan hati selalu fitrah atau suci.”
Gogo : “ Selesai dengan ceramah kita bersalam-salaman dan maaf-maafan.”
Aal : “ Teman yang jauhpun dan lama tak jumpa bisa ketemu didalam mesjid.”
Setelah selesai bersalam-salaman dan bermaaf-maafan kami di serambi mesjid.”
BoBoiLanang : “Dengan bersalaman dan mencium tangan , Assalamualaikum, Kakek Saun ,Apa kabar Kakek?...”
Kakek Saun : “Alhamdulillah baik.”
BoBoiLanang : “ Mohon maaf lahir dan bathin, Kakek .”
Kakek Saun: “Iya, Mohon maaf lahir bathin juga.”
Kakek Saun : “Ini apa Aal, Prisu, Fitro, Gogo, Hasan dan Umar?.”
BoboiLanang : “ Iya Kakek, itu tema-teman BoBoiLanang, InsyaAllah setelah sungkeman kepada kedua orang tua datang ketempat kakek Saun.”
Kakek Saun :” Datanglah lebaran ketempat kakek, kakek ada dodol, wajik, rengginang, keripik ubi dan pisang dan teh sirsak juga ada untuk kesahatan, Kakek sehat karena sering mengkomsumsi the sirsak kue “.
BoBoiLanang: “ Kami permisi dahulu Kakek.”
Kakek Saun: “Iya, hati-hati dijalan.”
BoBoiLanang : “ Nanti tolong ajak teman-teman datang lebaran ya Prisu ?..”
Prisu;” Iya, setelah aku sungkeman kepada orang tuaku.”
BoBoiLanang : “ Ustadz Muh, mohon maaf lahir bathin.”
Ustadz Muh : “Iya, mohon maaf lahir bathin juga.”
BoboiLanang ; “Datanglah kerumah, Ustadz.”
Ustad Muh: “ Setelah sungkeman sama kedua orang tua, Ustadz.”
Ustadz: “Tadi ustadz juga sudah jumpa dengan Mak Har dan Nenek Dah.”
Prisu :”Mari kita pulang.”
BoBoiLanang :” Mari kita pulang, makan gudeg ayam campur tahu dan lontong sayur dan ketupat.
BoBoiLanang: “Akhirnya saya sampai kerumah, Mak bersama Kak Jah dan saya bergoncengan dengan Nenek Dah .”
Mak : “Akhirnya kita bisa menunaikan sembahyang idul fitri di mesjid, mari kita masuk rumah.”
Kakek Dah : “Uprin sholeh dan Iprin sholehah, tadi banyak jumpa sama teman-teman ya.”
BoBoiLanang : “ Iya, Nek, BoBoiLanang mendekati Nenek Dah dan duduk dekat Nenek dan bersungkeman,bersalaman dengan sepuluh jari dan mencium tangan Nenek, ” dihari yang fitri ini BoBoiLanang memohon maaf, ampun atas segala shilaf dan salah kepada Nenek.”
Nenek Dah ; “ Iya, BoBoiLanang, Nenek juga mohon maaf lahir bathin.”
BoBoiLanang : “Alhamdulillah sudah sungkeman dengan Nenek Dah.”
Kak Jah : “ Dengan lembut, Kak Jah sungkeman mendekati Nenek Dah, bersalaman dan mencium tangan Nenek, Mohon maaf lahir bathin ya Nek, kalau ada silaf kata maupun perbuatan saya minta maaf.”
Nenek : “Iya, Nenek maafkan, Mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Kak Jah : “Sedikit terharu dan mengeluarkan tetesan air mata.”
Mak Har: “Dengan lembut, Mak saya mau sungkeman kepada Ummi, mendekat dan bersalaman sambil mencium tangan Ummi, Selamat hari raya idul fitri ya Ummi, moga panjang umur, mohon maaf lahir bathin atas segala silaf dan salah ya Ummi.”
Nenek : “Iya, Mohon maaf lahir bathin juga, nanti BoBoiLanang dan Potren sholeh sungkeman sama Mak.”
BoBoiLanang: “ Iya Nek.”
Potren Sholeh : “ Mendekat Nenek dan duduk, sambil bersalaman dan mencium tangan Nenek, mohon maaf lahir bathin ya nek atas segala salah dan silaf.”
Nenek Dah : “Iya, Nenek juga minta maaf lahir dan bathin atas segala silaf.”
BoBoiLanang : “ Sekarang tiba waktunya sungkeman sama Mak, dengan lemah lembut, mendekat, bersalaman dengan sepuluh jari dan mencium tangan Mak, BoBoiLanang mahon maaf lahir dan bathin atas segala silaf dan salah.”
Mak : “ Iya, Mak pun mohon maaf lahir dan bathin atas kesilafan dan kesalahan.”
BoBoiLanang : “Iya, mak.”
Potren Sholeh : “Mendekat, bersalaman dan mencium tangan Mak, Potren sholeh mohon maaf lahir bathin atas silaf selama ini.”
Mak ; “ Iya, Mak juga mohon maaf lahir bathin.”
Kak Jah : “Mendekat, bersalaman dan mencium tangan Mak, Jah mohon maaf lahir bathin atas silaf selama ini.”
Mak ; “ Iya, Mak juga mohon maaf lahir bathin juga.”
Kak Jah : “Iya, Mak.”
BoBoiLanang : “Mendekat, duduk dekatnya, bersalaman dan mencium tangan Kakak Jah, Mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Kak Jah: “Iya, Kakak juga mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Potren Sholeh : “Mendekat, duduk dekatnya, bersalaman dan mencium tangan Kakak Jah, Mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah ya Kak.”
Kak Jah: “Iya, Kakak juga mohon maaf lahir bathin atas silaf dan salah.”
Potren Sholeh: “Iya, Kak.”
Potren Sholeh: “Bersalaman, mohon maaf lahir bathin ya BoBoiLanang atas segala salah dan silaf.”
BoBoiLanang: “ Iya, saya BoBoiLanangpun mohon maaf lahir dan bathin atas segala silaf dan salah.”
BoBoiLanang: Iya, kita sama –sama makan kue dan gudeg ayam campur tempe, lontong sayur dan ketupat.”
Potren Sholeh : “Mari kita makan gudeg ayam campur tahu dan lontong sayur dan ketupat, sambil menunggu teman-teman kita datang untuk lebaran dan sungkeman kepada orang tua kita.”
BoBoiLanang : “ Alhamdulillah kami sudah sungkeman, mungkin teman-teman juga sudah sungkeman kepada orang tua dan yang lebih tua.”
Aal,Umar, Prisu,Gogo, Fitro : “Assalamualaikum.”
BoBoiLanang : “Waalaikumsalam, silakan masuk teman-teman dan duduklah,sudah lebaran kemana tadi?.., saya ambil air minum .”
Fitro : “Kami baru yang pertama ini mulai lebaran.”
Mak : “Silakan masuk rumah dan duduk, bawakan air teman-temannya.”
BoboiLanang : “Iya, Mak.”
Azzahra dan Aisyah: “Assalamualaikum.”
Kak Jah : “ Silakan masuk rumah dan duduklah, didalam sudah ramai ada teman-teman.”
Azzahra: “Ternyata sudah ada teman-teman kita.”
Aisyah : “Jelbabmu bagus ya Kak Jah, seperti punya Azzahra?...”
Kak Jah : “ Sama saja tidak mahal dan yang penting bisa dipakai dan menyenangkan, saya ambilkan air dulu ya.”
Nenek Dah : “Ada teman-teman BoBoiLanang dan Potren sholeh silakan masuk kerumah dan silakan duduk dan silakan makan kuenya.”
Hasan : “Apa semua sudah sungkeman belum sama orang tuanya ?..”
Azzahra : “Sebelum lebaran ketempat BoBoiLanang dan Potren sholeh kami sungkeman dahulu sama kedua orang tua dan yang lebih tua.”
Aisyah : “Alhamdulillah.”
BoBoiLanang : “ Silakan makan dan minum, Alhamdulillah ada kue.”
Kak Jah: “ Dodol dan rengginang, keripik pisang manis.”
Azzahra : “ Saya mau rasa dodolnyalah.”
Gogo: “Kalau saya wajik dan rengginangnya.”
Fitro : “ Kalau saya sambal keripik ubi.”
BoBoiLanang: “Silakan pilih dan makan.”
Mak : “Silakan makan dan minum, rasalah kuenya.”
Aisyah : “Iya, Mak.”
Mak : “Apa ibumu nanti sore ada dirumah, nanti sore Mak dan Kak Jah mau silaturahmi lebaran kerumahmu, Azzahra dan Aisyah?..”
Azzahra dan Aisyah : “Ada, Mak.”
Azzahra : “ Biasanya Mak pagi sungkeman ketempat orang tua, tengah hari dah pulang.”
BoBoiLanang: “ Kalau mau tambah air minum, curahlah lagi airnya.”
Aisyah: “Taka pa, nanti kami curah sendiri.”
BoBoiLanang : “Mari kita makan gudeg ayam campur tahu dan lontong sayur dan ketupat .”
Kak Jah ;” Sendok dan piringnya dekat sana.”
Prisu: “Alhamdulillah kita makan gudeg ayam campur tahu dll.”
Fitro : “ Semoga berkah.”
Mak : “ Mari kita makan sama-sama.”
Azzahra : “Mari, Mak.”
BoboiLanang : “ Ini air minumnya.”
Hasan: “ Trima kasih BoBoiLanang, Potren sholeh dan Kak Jah.”
Prisu, Aal, Fitro, Gogo, Hasan dan Umar: “Bersalaman dan mencium tangan tangan Nenek dan Mak, mohon maaf lahir dan bathin ya Nek, Mak dan Kak Jah”
Nenek : “ Iya.”
Mak : “Iya.”
Kak Jah : “ Kamipun mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Aisyah, Azzahra: “ Mendekat, duduk didekatnya dan bersalaman dan mencium tangan Nenek dan Mak, Kak Jah mohon maaf lahir dan bathin ya Nek, Mak dan Kak Jah.”
Nenek : “ Iya.”
Mak : “Iya.”
Kak Jah : “ Kamipun mohon maaf lahir dan bathin juga.”
Prisu,Aal, Fitro, Gogo, Hasan dan Umar : “Bersalaman dan mohon maaf lahir dan bathin ya BoBoiLanang dan Potren sholeh”
BoBoiLanang : “ Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Potren Sholeh : “Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Azzahra, Aisyah : “Bersalaman dan mohon maaf lahir dan bathin ya BoBoiLanang dan Potren sholeh.”
BoBoiLanang : “ Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Potren sholeh : “Saya juga mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri teman-teman.”
Prisu, Hasan, Gogo, Fitro,Aal,Umar, Azzahra dan Aisyah: “Assalamualaikum, kami permisi, BoBoiLanang dan Potren sholeh ikut silaturahmi kerumah Mak kami.”
BoBoiLanang: “ Ikutlah saya, tadi saya open house atau menyambut tamu lebaran, nanti kerumah teman-teman lagi.”
Potren Sholeh : “ Saya juga mau ikut lebaran kerumah Maknya teman-teman kita lalu ketempat Ustadz Muh dan Kakek Saun.”

Trima kasih, setia menunggu cerita BoBoiLanang dan Potren Sholeh , Kak Jah semoga bermanfaat dan menyenangkan.















Comments