Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah Ikut Pawai Takbiran dan Bedug di Malam Hari Raya Idul Fitri


Cerita bersambung
Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah Ikut Pawai Takbiran dan Bedug di Malam Hari Raya Idul Fitri
          Zakat fitrah telah ditunaikan senang rasa hati, nanti malam bergema suara takbir berkumandang di penjuru negeri, malam yang biasanya di isi dengan sembahyang terawih kini telah tertunaikan.
Uprin Sholeh : “ Assalamualaikum, apa kabar teman-teman ?... Sebulan berpuasa dan tarawih, kini tinggal 1 hari. Besok marhaban ya syawal .“
Santro : “ Alhamdulillah baik Uprin Sholeh.”
Uprin Sholeh : “ Mana teman-teman yang lain?..”
Santro : “ Lagi ambil peralatan takbiran dan bedug, kemaren kan kita latihan sama Ustadz Ahmad sebelum buka bersama, sekarang teman-teman lagi mengambil di tempat Ustadz Ahmad.”
Uprin Sholeh : “ Tadi waktu mau kesini, apa lewat tempatnya Ustadz Ahmad?”
Pariadi : “ Ya, tadi aku melihat teman-teman disana, mungkin sebentar lagi sampai.”
Uprin Sholeh: “ Kita kan pawai Takbirannya setelah sembahyang jamaah di mesjid, sebelumnya kita takbiran di mesjid dahulu.
Iprin Sholehah : “Mak sudah menyiapkan untuk berbuka bersama disini.”
Uprin Sholeh : “ Mungkin buka bersamanya dengan gudeg ayam campur tempe, tahu goreng, tempe goreng, lupis dan minumannya susu kedelai yang banyak manfaatnya.
Iprin Sholehah : “Mana teman-teman, belum pada datang, nanti kan pawai takbiran?.”
Uprin Sholeh : “ Sebentar lagi datang.”
Husen : “ Aku langsung bawa minuman untuk pawai nanti.”
Uprin Sholeh : “ Alat pengeras suara dan lainnya apa sudah disiapkan?.”
Husen:“Sesuai rapat kemaren, tugas semua sudah dibagi dan berkoordinasi dengan Ustadz Ahmad.”
Iprin Sholehah : “ Apa kabarnya Ainun Mardiyah dan Santrianah?”
Ainun Mardiyah : “ Alhamdulillah sehat .”
Santrianah : “ Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan puasa , tarawih dan hari ini puasa tinggal 1 hari ini.”
Iprin Sholehah : “Berkat rahmat dan karunia Allah SWT.”
Mak : “ Yang putri tolong bantu Mak menyiapkan berbuka puasa bersama.”
Iprin Sholehah : “Iya Mak.”
Fatimah :“ Assalamualaikum.”
Mak : “Waalaikumsallam, Fatimah masuklah kerumah, Iprin Sholehah dan teman-teman, sudah disana lagi menyiapkan makanan dan minuman berbuka.”
Kak Syah : “ Sebentar lagi bunyi Adzan Magrib tanda buka.”
Ummu Ruman : “ Assalamualaikum.”
Iprin Sholehah: “Waalaikumsallam, Ummu Ruman masuklah kerumah. “
Ummu Ruman : “ Alhamdulillah saya bawa kue lupis, lontong sayur dan gudeg campur tahu.”
Mak : “ Ummu Ruman ni Pandai masak, pasti enak masakannya.”
Ummu Ruman : “Anak perempuan memang harus pandai masak.”
Mak : “ Kalau Kak Syah dan Iprin Sholehah pandai juga masak, Mak ajarkan masak, kalau Uprin Sholeh pandai nukang diajarkan Kakek Unsai kalau diwaktu luang.”
Mak : “Nanti kan selesai buka bersama, sembahyang Magrib dan Isya berjamaah di mesjid lalu pawai takbiran dan bedug, hati-hati dijalan.”
Uprin Sholeh : “Iya Mak kami hati-hati, kan sama Ustadz Ahmad, Kakek Unsai dan teman-teman.”
Uprin Sholeh : “Sepertinya teman-teman sudah pada datang, termasuk Ustadz Ahmad dan Kakek Unsai.”
Uprin Sholeh :” Apa kabarnya Kakek dan Ustadz Ahmad ?...”
Kakek Unsai : “ Alhamdulillah baik, kabar keluarga Uprin Sholeh dan Iprin sholehah bagaimana?”
Uprin Sholeh : “ Dengan bersalaman dan mencium tangan Kakek Unsaid an Ustadz Ahmad , Alhamdulillah sehat.”
Ustadz Ahmad : “ Kalau saya sehat, peralatan untuk pawai takbiran Alhamdulillah sudah kita siapkan dengan matang.”
Mak : “ Apa kabarnya Kakek ?...”
Kakek Unsai : “Alhamdulillah sehat .”
Uprin Sholeh : “ Teman-teman telah datang semua, makanan buka bersama dan minuman telah disiapkan, mudah-mudahan teman-teman suka buatan susu kedelai yang saya buat tadi siang.”
Iprin Sholehah :” Pas buka nanti kita makan yang ringan dahulu , lalu sembahyang jamaah dan buka bersama.”
Uprin Sholeh : “ Magrib telah sampai, adzan telah berbunyi tanda berbuka, mari kita berdoa dan berbuka.”
Mak : “ Silakan cicipi kue dan minumnya, sudah itu lalu wudhu dan sembahyang jamaah di mesjid.”
Uprin Sholeh : “ Saya berkendara dengan Mak kemesjidnya.”
Iprin Sholehah : “ Saya dengan Kak Syah.”
Ustadz Ahmad : “ saya dengan Kakek Unsai kemesjidnya.”
Uprin Sholeh : “ Sepertinya teman-teman yang lain sudah pada wudhu di Mesjid, saya wudhu lalu saya sembahyang sunnah sebelum magrib dan sembahyang Magrib berjamaah .”
Iprin Sholehah : “ Alhamdulillah kita bisa menjalankan sembahyang Magrib berjamaah.”
Uprin Sholeh :” Alahmdulillah sampai juga di malam takbiran ini.”
Mak : “Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah ajak teman-temannya masuk untuk makan buka bersama .”
Uprin Sholeh : “Santro, Pariadi, Husen, Ustadz Ahmad, Kakek Unsai silakan masuk.”
Iprin Sholehah : “Santrianah, Ummu Ruman, Ainun Mardiyah, Fatimah masuklah kedalam rumah.”
Nenek Dahsa : “ Silakan masuk kerumah dan mari kita berbuka bersama, nanti kan malam takbiran, semoga berkah.”
Uprin Sholeh : “ Amin .”
Iprin sholehah : “ Enaknya Gudeg ayam campur tempe dan tahu.”
Uprin Sholeh : “ Mak dan Nenek sungguh sayang pada kita.”
Mak : “ Silakan berdoa ,lalu makan dan minum berbuka .”
Ustadz Ahmad : “ Hidangan berbuka sudah kami makan, kini tiba siap-siap sembahyang isya berjamaah di mesjid lalu pawai takbiran dan bedug, apa Uprin sholeh sudah siap dengan bedugnya?..”
Uprin Sholeh : “ Alhamdulillah siap, semoga Allah SWT meridhoi.”
Iprin sholehah ; “ Kami membantu Mak dulu, setelah selesai baru kami sembahyang isya berjamaah ke mesjid dan ikut pawai takbiran.”
Pariadi ; “ Cepat pula sampai di mesjid?...”
Uprin Sholeh : “ Alhamdulillah, mari kita sembahyang isya berjamaah dahulu, disana teman-teman kita sudah sembahyang sunnah.”
Uprin sholeh : “ Kami pun sembahyang Isya berjamaah.”
Iprin Sholehah : “ Alhamdulillah bisa sembahyang isya jamaaah dan saya numpang simpan telekung sama Ainun Mardiyah.”
Ainun Mardiyah : “ Sini nitip sama saya, nanti sehabis pawai takbiran jangan lupa diambil.”
Uprin Sholeh : “ Husen, apa teman-teman sudah siap-siap.”
Husen : “ Alhamdulillah, lagi ambil peralatan takbiran diserambi mesjid.
Ustadz Ahmad :” Kepada semua tolong dalam pawai kita kompak, dan sesuai dengan latihan kemaren dan berhati-hati saat dijalan karena nanti begitu ramai yang melihatnya dan pesertanya karena setiap mesjid membawa perwakilan, kurang lebih sekitar 30 perwakilan mesjid.”
Uprin Sholeh : “Mari kita naik kendaraan untuk takbiran, kendaraannya macam-macam dan pakai becak, sepeda motor, mobil dan berjalan kaki mengikuti rute yang telah ditentukan.”
Uprin sholeh : “ Kami dan teman mulai takbiran.”
Ustadz Ahmad: ”Mari kita sama sama takbiran.”

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
3 x
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

Ustad Ahmad dan semua Anggota : “ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR.
 LAA ILAAHA ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)

Uprin Sholeh dan Santro : “ALLAAHU AKBARU KABIIRAW, WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA.
Kakek Unsai dan Pariadi : “LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU KARIHAL KAAFIRUUN.

Pariadi dan Husen : “ LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH, WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.

Iprin Sholehah dan teman-teman:” LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.

Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, dan  segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala pujian bagi Allah.
Maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah,  dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang kafir membenci.
 Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya, benar janji-Nya, dan Dia menolong hamba-Nya, dan Dia juga mengusir musuh nabi-Nya  dengan dirinya, Tiada ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puja.

Kami bertakbir sepanjang rute yang telah ditentukan.
Uprin Sholeh : Alhamdulillah kita sudah 2 jam takbiran, untung saja kendaraan yang kita pakai ini bannya tidak bocor dan rusak, lampu colok sepanjang jalan pun masih hidup menerangi malam takbiran yang indah ini.”
Husen : “Iya, ini berkat doa kita yang kita panjatkan.”
Uprin Sholeh : “ Jalan masih padat, tapi tak sepadat jalur mudik balik kampung.”
Husen : " Kalau mudik balik kampung, bagi yang berkendara bawa sendiri, Alon-alon asal klakon atau pelan-pelan asal dilakukan, dari pada ngebut akhirnya tidak bisa dilakukan atau tidak jalan."
Pariadi : “Minumlah air dulu biar suaramu merdu.”
Santro : “Didalam kendaraan takbiran tadi bawa persediaan minuman dan kue dari Mak-Mak kita.”
Husen : " Sudah saya minum dan makan, sekarang saya sudah tidak jauh lagi dari tempat tinggal saya, mau istirahat, karena besok Sembahyang Idul Fitri dan silaturahmi."
Iprin Sholehah:” Teman-teman besok kita sembahyang idul fitri setelah itu datanglah lebaran kerumah untuk bemaaf-maafan, dan sungkeman atau memohon maaf kepada orang tua. Dan setelah itu makan lontong dan gudeg ayam campur tempe dan kue lebaran bersama, Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Bathin, dan kepada teman-teman jangan lupa silaturahmi lebaran.”

Uprin Sholeh : “ Sampai jumpa besok, jangan lupa besok pagi, sesudah sembahyang Idul Fitri, datang silaturahmi lebaran kerumah untuk bermaaf-maafan dan makan lontong dan gudeg ayam campur tempe dan beraneka kue lebaran yang enak.


Trima kasih, setia menunggu cerita Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah, semoga bermanfaat dan menyenangkan.



Comments