Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah mencoba menanam padi di Pot, ditimba atau ember bekas dll dihalaman sekitar rumah.



Cerita bersambung
Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah mencoba menanam padi di Pot, ditimba atau ember bekas dll dihalaman sekitar rumah.
Suara ayam berkokok, pagi sebelum subuhpun telah tiba, embun pagi dan segarnya udara pagi begitu terasa. Di dalam rumah yang tenang dan menyenangkan terdapat keluarga yang harmonis dan saling bantu membantu, keceriaan, tolong menolong dan kerja sama.
Uprin Sholeh : “Mata masih terkantuk, Adzan subuh sebentar lagi berkumandang, apa Iprin Sholehah sudah terbangun, sepertinya aku harus mengetok pintu kamar Iprin Sholehah, Tok tok, Assalamualaikum, Iprin Sholehah bangun-bangun sembahyang subuh lagi.”
Iprin Sholehah : “ Waalaikumsallam, saya sudah bangun lagi, sekarang saya mau berwudhu untuk sembahyang subuh, cepat bangun. Uprin Sholeh biasanya saya yang mengetuk pintu untuk bangun Sembahyang subuh, sekarang Uprin sholeh, yalah kita harus tolong menolong.”
Uprin Sholeh : “Saya sudah panaskan mesin motor untuk pergi sembahyang subuh berjamaah dan siapkan helm untuk keselamatan walaupun jarak untuk ditempuh kemesjid hanya 3 menit, mari kita berangkat Iprin sholehah dan saya naik motor bersama Mak.”
Iprin Sholehah : “ Saya bersama Kak Syah, Kak Syah ini sudah sangat pengalaman bawa motor, Apa Kakak juga pandai cara menanam padi?.”
Kak Syah : “ Pandai tidak, tapi tau sedikit cara menanam padi, karena teman Kak Syah untuk membiyayai kebutuhan hidup dengan menanam padi disawah.”
Iprin Sholehah : “Kalau ini menanam padi di pot atau di timba bekas dll dan tumbuh seperti yang saya lihat dibuku.”
Uprin Sholeh : “ Mari kita masuk ke Mesjid, Pak Imam Mesjid lagi sembahyang sunnah sebelum fajar, teman –teman kita juga sedang sembahyang sunnah, mari kita sembahyang sunnah sebelum fajar dulu.”
Uprin Sholeh : “ Alhamdulillah kita bisa sembahnyang sunnah sebelum fajar dan sembahyang subuh berjamaah, rasanya menyenangkan dan buat hati tenang.”
Mak : “ Hati Mak juga tenang, dalam hidup yang kita cari kan ketenangan, mudah- mudahan perasaan ini juga selalu dirasa sama anak saya juga”.
Iprin Sholehah : “Alhamdulillah perasaan saya tenang.”
Uprin Sholeh : “ Mari kita pulang.”
Iprin Sholehah : “ Alhamdulillah sampai rumah, saya kira rukuh saya ketinggalan di Mesjid rupanya ada ditas, bagus kan warna jelbab saya Mak.”
Mak : “ Warna jelbabnya bagus yang penting auratnya tertutup, tadi teman-temanmu waktu sembahyang dimasjid warna jelbab juga bagus, tidak perlu mahal yang penting enak dipakai dan menutup aurat.”
Iprin Sholehah : “Iya, tadi saya lihat teman-teman jelbabnya bagus.”
Mak : “Jelbabnya bagus, jelbabnya bagus ,yang terpenting niatnya keMesjid karena ibadah karena Allah SWT, bukan mau pamer yang penting pakaian dan lain lain yang kita kenakan dan yang kita bawa masih wajar.”
Nenek :” Benar kata Mak mu, Iprin Sholehah.”
Iprin Sholehah : “ Ya Mak dan ya Nenek saya dengar.”
Iprin Sholehah : “ Uprin Sholeh, tadi teman-teman ngajak jalan marathon, biar sehat dan bugar badannya katanya.”
Uprin Sholeh : “ Kalau pagi ini jalan marathon sepertinya belum bisa karena nanti kita rencana jam tujuh lewat mulai coba menanam padi dipot atau di timba bekas.
Iprin Sholehah : “ Nantilah saya beritahu teman-teman, kalau kita belum bisa ikut.”
Uprin Sholeh : “ Semalam sore tanahnya ditimba bekas sudah diisi dengan tanah. Khusus untuk menyemai bibit padi kita gunakan tempat yang agak lebar  timba bekas berisi tanah dan kita siram air, setelah beberapa hari nanti tumbuh bibit padinya dan kita tanam di timba bekas yang berisi tanah dengan 1 (satu) bibit padi saja biar bagus pertumbuhannya dan rajin kita menyiramnya.”
Iprin Sholehah : “Nanti saya Tanya teman-teman, siapa yang rumahnya banyak timba bekas atau lainnya yang masih bisa dipakai dan mau menanam padi kita kasih bibit padinya, semoga nanti teman-teman kita semua mau mencoba menanam padi di pot atau ditimba bekas dan sejenisnya yang bisa untuk menananam padi.”
Uprin Sholeh : “ Setelaah selasai jalan meraton, nanti teman-teman saya sms ajak melihat tanaman bibit padi kita ditimba bekas atau sejenisnya yang masih bisa kita pakai.”
Iprin Sholehah : “ Teman-teman kita pada datang seperti : Pariadi, Santro, Husen, Ainun Mardiyah, Ummu Ruman, Santrianah dan teman-teman remaja Mesjid lainnya yang juga datang melihat tanaman bibit padi kita yang baru kita semai.”
Ummu Ruman : “ Apa Kabar Bu?” dan apa kabar Nenek?”
Mak : “ Alhamdulillah sehat,”
Nenek : “Alhamdulillah sehat juga, kabarnya Ummu Ruman?.”
Ummu Ruman : “Alhamdulillah sehat, Mak dirumah juga sehat.”
Mak : “Mau melihat apa yang ditanam Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah, Kalau Mak dulu sempat disawah, tapi sekarang Mak ada baca dan lihat gambarnya ada orang panen padi di lantai dua paling atas yang tersinari matahari dan selalu disiram”.
Pariadi : " Jadi pengin lebih tahu dan bagaimana caranya."
Mak : " Ya bisalah kan Pot disusun  yang sudah ditanam padi diatas lantai dua rumah, konsepnya hampir sama menanam pada umumnya, cuma yang ini yang ditanam padi, makanan pokok kita."
Ummu Ruman : “Iya mau belajar menanam padi di timba atau ember bekas.”
Ainun Mardiyah : “Ibu dan Nenek dapat salam dan kue dari Mak saya ,” Asssalamualaikum,”
Mak dan Nenek : “Waalaikumsallam, kabarnya sehat kan?.”
Ainun Mardiyah :” Alhamdulillah sehat.”
Mak :” Silakan dilanjutkan mendengarkan prensentasi Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah.”
Mak : “Mak Nak buat air teh .”
Santrianah : “ Biar saya bantu.”
Nenek : “Santrianah mau bantu, silakan.”
Mak : “ Yuk kita buat air teh manis, untuk teman-teman remaja masjid juga yang sudah datang.”
 Uprin Sholeh : “Alhamdulillah datang teman-teman kita, setelah melihat yang kita semai, nanti kita beri bibit padinya untuk ditanam dirumah masing-masing untuk memanfaatkan ruang halaman yang kosong.
Husen : “ Saya mewakili teman-teman lainnya mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih diberi bibit padi, minum air teh manis dan jadi tau cara menanamnya dan jadi tau memanfaatkan ruang halaman rumah yang kosong dengan menanam padi di timba bekas dan sejenisnya yang masih bisa dimaanfaatkan dan orang tua kami jadi senang karena nantinya apabila padinya tumbuh dan berbuah untuk terus dikembangkan bagaimana menanam yang baik dan mengetahui jenis-jenis padi unggulan, Assalamualaikum.”
Uprin Sholeh : “ Waalaikumsallam, sama-sama, saya dan keluarga saya juga berterimakasih mau silaturahmi kerumah saya.”
Uprin Sholeh : “Alhamdulillah siap sudah tanam padi di timba bekas, jadi timbanya tak terbuang percuma bisa kita manfaatkan, sorenya aja latihan bola sama teman-teman ya tinggal pilih putri bisa badminton, bola voly dan laki-laki bola kaki atau sepak takraw.”

Sampai jumpa teman-teman Uprin Sholeh dan Iprin Sholehah di manapun berada semoga sehat dan rajin belajar, terima kasih.”






Comments